liat yuk....

Jumat, 24 April 2020

Menstimulasi Kecerdasan Matematis Logis

💕 Aku Cinta Matematika

Dulu jaman saya masih ngajar, gak jarang saya minta ke anak anak untuk mencoba jatuh cinta dengan matematika. Saya coba meminta mereka untuk mengeluarkan semua uneg uneg, kebencian tentang matematika. Lalu, memulai kembali dari nol berbaikan dengan matematika.
Kalo inget itu, suka ngakak sendiri baca berbagai uneg uneg mereka tentang matematika 😂
Dududuh.... Dan sekarang setelah saya punya anak, makin tertantang untuk bagaimana menumbuhkan rasa cinta anak terhadap matematika.

Mari kita sepakati dulu bahwa matematika bukan lah cuma perkara hitung menghitung.
Lebih dari itu.
Matematika menjadi jalan menumbuhkan pola berpikir kita. Pola pikir logis guna memecahkan suatu masalah.

Pada dasarnya tiap anak dianugerahi kecerdasan matematika logis. Kemampuan penyelesaian masalah dengan kebutuhan matematika sebagai solusinya. Dan kecerdasan ini perlu kita stimulus sejak dini.
Dari yang saya baca sih, otak balita mengalami perkembangan yang sangat pesat di tiga tahun pertamanya. Jadi, stimulasi yang diberikan pada masa ini akan merangsang kecerdasannya.
Nah salah satunya ya merangsang kecerdasan matematis logis ini.

Bisa kita stimulus mereka dengan berbagai aktivitas yang memuat Matematika.
Seperti mengelompokkan sayur sesuai warna yang sama, menuang beras di wadah, menghitung jumlah ayam yang lewat depan rumah, dll.
Pokoknya bawa matematika di kehidupan sehari hari anak.

Seperti Qisthi di hari pertama tantangan ini, dia pulang dari belanja melihat mobil tetangga di sekitar rumah nya dan refleks menghitung jumlah mobil itu. "Satu, dua...mobilnya ada dua bunda"
Gak terasa kan dia belajar kuantitas.

Siang Qisthi minta baca buku Krak Krak dan kisah Onta nabi Shaleh a.s.
Dia menunjuk gambar telur komodo dan refleks menghitung jumlahnya.
Dia juga menghitung jumlah orang yang ada di gambar.
Kemudian menjawab pertanyaan saya yang menanyakan pohon mana yang lebih besar dan lebih kecil seperti di gambar.

Belajar kuantitas dan konsep perbandingan besar kecil jadi salah satu bentuk stimulus kecerdasan matematika logis. 💕 Day 1

#hari1
#gamelevel6
#tantangan10hari
#ilovemath
#matharoundus
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Sabtu, 23 Juni 2012

Ana Uhibbuki Fillah......


HHmmm…. Indah sekali jika ukhwah yang terjalin tetap terjaga. Ikatan cinta kasih kian kuat seiring berjalannya waktu. Lalu, bagaimana agar ukhwah ini semakin kokoh?
oK…..! Berikut ada beberapa cara yang bisa kita lakukan agar ukhwah semakin kokoh.

Ø  Katakan cinta kepada saudara yang  dicintai

عَنِ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ قَالَ: إِِذَا أَحَبَّ الرَّجُلُ أَخَاهُ فَلْيُخْبِرْهُ أََنَّهُ يُحِبُّهُ
Rasulullah saw. bersabda, “Apabila seseorang mencintai saudaranya, hendaklah dia mengatakan cinta kepadanya.” (Abu Dawud dan Tirmidzi, hadits shahih)
عَنْ اَنَسٍ: اَنَّ رَجُلاً كَانَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ فَمَرَّ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا رَسُوْلُ اللهِ اِنّي لأحِبُّ هَذَا فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ أَعْلَمْتَهُ؟ قَالَ: لا، قَالَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: أعْلِمْهُ فَلَحِقَهُ فَقَالَ: إِنِّي أُحِبُّكَ فِى اللهِ فَقَالَ: أَحَبَّكَ الَّذِي أَحْبَبْتَنِى لَهُ
Anas r.a. mengatakan bahwa seseorang berada di sisi Rasulullah saw., lalu salah seorang sahabat melewatinya. Orang yang berada di sisi Rasulullah tersebut mengatakan, “Aku mencintai dia, ya Rasulullah.” Lalu Nabi bersabda, “Apakah kamu sudah memberitahukan dia?” Orang itu menjawab, “Belum.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Beritahukan kepadanya.” Lalu orang tersebut memberitahukannya dan berkata, “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.” Kemudian orang yang dicintai itu menjawab, “Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.” (Abu Dawud, dengan sanad shahih)
So, jangan tunda lagi. Segera kabarkan ke saudara kita bahwa kita mencintainya....
Aku mencintaimu karena Allah...... Sungguh indah kalimat itu.

Ø  Berdoa untuk mereka

عَنْ عُمَرَبْنِ الْخَطَابِ قَالَ: اِسْتَأْذِنْتُ النَّبِيَّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ فِى الْعُمْرَةِ فَأَذِنَ لِي فَقَالَ: لاَ تَنْسَنَا يَا اُخَيَّ مِنْ دُعَائِكَ فَقَالَ: كَلِمَةً مَا يَسُرُّنِى أَنَّ لِى بِِهَا الدُّنْيَا، وَفِى رِوَايَةٍ قَالَ: أَشْرِكْنَا يَا أُجَيَّ فِى دُعَائِكَ
Umaق bin Khaththab berkata, “Aku minta izin kepada Nabi Muhammad saw. untuk melaksanakan umrah, lalu Rasulullah saw. mengizinkanku.” Beliau bersabda, “Jangan lupakan kami, wahai saudaraku, dalam doamu.” Kemudian ia mengatakan satu kalimat yang menggembirakanku bahwa aku mempunyai keberuntungan dengan kalimat itu di dunia. Dalam satu riwayat, beliau bersabda, “Sertakan kami dalam doamu, wahai saudaraku.” (Abu Dawud dan Tirmidzi, hadits hasan shahih)
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُوْ لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلاَّ قَالَ الْمَلَكُ : وَلَكَ بِمِثْلٍ
Rasulullah saw. bersabda, “Tidak seorang hamba mukmin yang berdoa untuk saudaranya dari kejauhan malainkan malaikat berkata, ‘Dan bagimu seperti itu’.” (Muslim)

Ø   Tunjukkan wajah gembira dan senyuman bila bertemu

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُفِ شَيْئاً وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلِيْقٍ
Rasulullah saw. bersabda, “Setiap kebaikan adalah sedekah, dan termasuk kebaikan itu adalah jika engkau menemui saudaramu dengan wajah berseri-seri, dan jika egkau menuangkan air dari timbamu kepada bejana milik saudaramu”
(HR. At-Tirmidzi)

Ø  Berjabat tangan bila bertemu

Rasulullah menganjurkan kepada umatnya ketika bertemu dengan saudaranya segera berjabat tangan. Seperti dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan Abu Daud dari Barra, Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada dua orang muslim yang berjumpa lalu berjabat tangan melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah.”

Ø  Sering-seringlah berkunjung

Nabi Muhammad saw. bersabda, “Allah swt. berfirman, ‘Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang mencintai karena Aku, keduanya saling berkunjung karena Aku, dan saling memberi karena Aku’.” (Imam Malik dalam Al-Muwaththa’)

Ø  Ucapkan selamat saat saudara kita mendapat kesuksesan

Anas bin Malik berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa megucapkan selamat kepada saudaranya ketika saudaranya mendapatkan kebahagiaan niscaya Allah membahagiakannya di hari kiamat” (HR.Thabrani)
Jadilah  orang yang paling pertama mengucapkan selamat kala saudara kita memperoleh kebahagiaan, seperti menikah, lulus ujian, wisuda, dll.


Ø  Memberi hadiah

عَلَيْكُمْ بِالْهَدَايَا فَإِنَّهَا تُوْرِثُ الْمَوَدَّةَ وَتُذْهِبُ الضَّغَائِنَ
Hadits marfu’ dari Anas bahwa, “Hendaklah kamu saling memberi hadiah, karena hadiah itu dapat mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran hati.”
(HR. Thabrani)
عَنْ عَائِشَةَ: تَهَادَوْا تَحَابُّوْا
Thabrani juga meriwayatkan hadits marfu’ dari Aisyah r.a. bahwa, “Biasakanlah kamu saling memberi hadiah, niscaya kamu akan saling mencintai.”

Ø  Berilah perhatian dan bantu keperluan Saudara kita
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَادَامَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ اَخِيْهِ.
Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Karena itu, jadikan diri kita orang yang paling dahulu membantu kala saudara kita membutuhkan.
Tidak hanya itu saja, untuk memperkokoh ukhwah kita juga harus menunaikan hak-hak yang dimiliki saudara yang lain, seperti mendoakan orang yang bersin, menjenguk yang sakit, memenuhi undangannya, dll.
So, jangan ragu tuk katakan........
Ana uhibbuki fillah......... ^_^
*senyum manis tiada terkira*

*dr beberapa sumber dg beberapa  penambahan dan pengurangan*

Meraih Prestasi?


Judul           : Kiat Islami Meraih Prestasi
Penulis         : Dr. Husein Syahatah
Penerbit      : Gema Insani
Cetakan       : I. Januari 2004
Tebal           : 160 halaman



Rasulullah  Saw. bersabda,
“Barangsiapa yang keluar (bepergian) dalam rangka mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali” (HR. Tirmidzi)

Memang sudah menjadi kewajiban kita mencari ilmu. Allah pun begitu dahsyat menjanjikan kebaikan bagi para pencari ilmu. Tapi terkadang atau malah sering kita jumpai pelajar, mahasiswa dan pencari ilmu secara umum melakukan tindakan yang tidak sesuai dalam agama islam. Seperti mencontek ketika ujian. Hal ini sudah bukan rahasia umum lagi di kalangan pelajar.
Dan tentunya dalam merancang jalan kesuksesan di bidang pendidikan, kita memerlukan perencanaan yang matang untuk meraihnya. Kita harus mengatur strategi jitu yang efektif dan efisien agar recana kita berhasil. Sehingga ikhtiar kita untuk meraih prestasi diridhai Allah SWT.
Lalu bagaimanakah merencanakan strategi jitu yang islami dalam meraih prestasi pendidikan? Bagaimana pula mengatur jadwal belajar yang ideal, yang tidak berbenturan dengan aktivitas kita yang lain?
Buku berjudul “Kiat Islami Meraih Prestasi” ini akan mengulas semua pertanyaan itu. Tidak hanya itu, buku ini juga menyisipkan nasihat-nasihat islami bagi guru dan pelajar. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan program pendidikan.
Insya Allah, kehadiran buku ini dapat berguna bagi para pendidik juga para pencari ilmu di seluruh bidang pendidikan.
Nah, tidak perlu bingung untuk mencari buku ini. Buku ini bisa didapatkan di Perpustakaan Sekretariat UKMI UPS Tegal. Bisa dipinjam lho……. Temen-temen datang saja ke beskem UKMI UPS Tegal yang terletak di Komplek PKM sebelah barat pojok, bercat hijau. Ada juga buku lain dengan berbagi judul tentunya. Atau bisa langsung hubungi saya saja.
 Walaupun buku ini udah agak lama, tapi ilmunya............. kontinuu lho. So, buat kawan2 yang sedang menuntut ilmu tidak ada salah mencicipi buku ini.